Pages

Minggu, 11 Mei 2014

Cinta Itu Nano-Nano

Thats right! Cinta itu nano-nano. Why? Because when you fall in love, you can feel everything, and you must ready for the consequent.
Cinta, cinta, cinta... ga akan ada abisnya. Bahagia pasti, siapa sih yang ga bahagia ketika lo lagi cinta-cintanya sama pacar. Hidup terasa lebih indah, lebih berwarna dan lebih ceria tentunya kalau pasangan lo tipe-tipe heboh dan kocak. Menghabiskan waktu bersama setiap harinya itu bagaikan candu meen. Makan bareng, berangkat kuliah bareng, brunch bareng, nonton bareng, bahkan sauna bareng maybe hahaha, intinya semua terasa indah pas lo ngabisin waktu sama pasangan walaupun cuma sekedar duduk cerita ini itu, ketawa-tawa bahkan ngegosipin orang.
Itu senengnyaaa... ga selamanya kan suatu hubungan berjalan mulus hahaha, adalah kerikil-kerikil kecil. Apalagi masa-masa pacaran, masa dimana lo dan pasangan saling menjajaki, saling memahami sifat dan karakteristik masing-masing. Mau setipe, sehobi, seklop apapun itu lo sama pasangan, pasti adalah muncul yang namanya perbedaan-perbedaan. Bisa beda pandangan, beda keinginan, ya pasti adalah ya perbedaan tuh. Buat yang masih ababil, ketika muncul perbedaan pasti udah deh ribut-ribut, kalau ga ribut ya minimal ngoceh-ngoceh mulu di medsos. Aduh please gunakan medsos dengan bijak girls.
As a woman, woman ya wanita dewasa. Berfikirlah, bersikaplah seperti wanita yang sebenarnya guys. Ketika muncul suatu perbedaan antara lo dan pasangan, sikapilah dengan bijak, jangan mengutamakan ego. Gimanapun suatu hubungan yang berkualitas itu harus ada yang namanya saling mengerti. Misalnya, malem minggu, malemnya orang pacaran, tiap malem minggu lo ga pernah yang namanya jalan sama pacar karena doi ada kesibukan. Pas ada kesempatan malem minggu doi free, udah dandan lah kita dari sore bahkan dari pagi mood udah bagus-sebagus-bagusnya ga sabar nunggu moment langka, eeeh sorenya tetiba doi ngebatalin karena ada acara sama temen-temen. Nah loh disitulah kita diuji, bete? pasti lah, tapi mau ngambek? Analisis dulu sebelum ngambek. Semisal moment doi kumpul sama temen-temennya tuh langka banget men, untuk kasus kaya gini, kita sebagai wanita anggun harus MENGERTI, jangan egois karena pacar juga butuh quality time sama temen-temennya, intinya hidup sosial itu seimbang lah. Jadi, di kasus ini kalau lo mau ngambek itu sangat kekanak-kanakan.
Masih bahas soal perbedaan nih, ada saatnya juga dalam satu hubungan itu salah satu pihak harus mengalah dan lagi-lagi harus mengerti. Itulah cinta yang tulus. Ga cuma pengennya dimengerti terus men, tapi kita juga harus mengerti dan bahkan mungkin berkorban demi. Misalnya ketika lo pengen A, dan pasangan pengen B, lagi-lagi analisis dulu cari solusi daripada berdampak pada keributan karena hal kecil lebih baik mengalahlah toh juga dengan kedewasaan sikap kita akan berdampak baik bagi hubungan dan kalau pasangan lo itu bener, pasti doi akan mengerti, dan ada saatnya juga doi yang ngalah. Ya intinya saling lah.
Hubungan yang berkualitas itu adalah hubungan yang dilandasi dengan ketulusan, pengertian, kedewasaan, dan komitmen serta tekad yang bulat untuk menyatukan persepsi sebelum melangkah ke jenjang yang lebih serius. Karena di depan nanti pasti akan ada rintangan mau sekecil apapun itu, maka dari itu sedari dini asahlah kekuatan kalian bersama mengarungi lautan cinta yang kalian bina.
Sebenernya ini tulisan ga jauh-jauh dari curhatan yah hahaha, selama menjalin hubungan dengan pacar gue yang sama-sama heri ini suka heboh sendiri, selain ibarat menemukan soul gue, gue bisa banyaaak belajar. Mungkin efek-efek usia gitu yah, buat apasih ngejalin hubungan yang such a wasting time.
Dengannya gue bisa belajar saling, tsaaah intinya best partner ever lah yah you my Diego mwahaha.
By the way, P.S. for you ladies, bersikaplah selayaknya wanita dewasa dan layak disebut wanita yang matang secara pemikiran dan pandangan kedepan.
Goodnight!

Minggu, 04 Mei 2014

Long Distance Relationship

Ini lagi ini lagi, ya okey sudah terlalu lama ga ngeblog, udah hampir dua tahun ya? Terlalu banyak cerita yang ada di dua tahun ini.
It's ok, skip langgsung ajaa.
Long Distance Relationship
Ya, akhir-akhir ini LDR jadi tranding topik diantara temen-temen. Kisah sukses LDR 8 tahun sampai nikah, adaaa, kisah pejuang LDR yang saling berkunjung ke kota masing-masing pas liburan ada juga banyaak, dan golongan menggenaskan pasangan LDR yang hampir-hampir kandas juga ada.
Cuma pengen sharing opini nih ya, setiap hubungan pasti ada potensi buat LDR. Misalnya, jaman-jaman kuliah gini emang masih sekota masih bisa bareng, makan bareng, berangkat kuliah bareng, hengout bareng, tapi someday ketika udah lulus terus kembali ke asal masing-masing, atau dapet kerja di luar kota. How? Apakah pasangan yang sudah menjalin hubungan bisa tetap survive ketika dihadapkan dengan LDR?
Jawabannya adalah tergantung dari komitmen dan effort masing-masing. Thats all! Simple. Cuma terkadang orang berfikir "ah gue ga bisa kalau menjalin hubungna jarak jauh, kan ngobrol face to face lebih menarik dibanding cuma ngobrol sama gadget" asli banyak opini kek gini diantara temen-temen. Non sense! Itu cuma opini orang-orang yang ga punya komitmen, bisa kali usaha nya dimaksimalin agar membuat hubungan tetap berkualitas dan nyaman ketika harus dihadapkan dengan LDR, misalnya saling berkunjunglah ketika ada waktu. Ditanya soal biaya? Ya maka dari itu sebesar apa usaha lo buat memperjuangkan cinta, bisa kali nabung, nyisain uang demi orang kesayangan. Emang sih perjuangan LDR itu lebih besar 2 kali lipat dibandingan relationship biasa. Tapi disitulah kita tau seberapa besar keseriusan dalam menjalin suatu hubungan.
Okey akhir kata, semoga yang LDR langgeng dan hubungan kalian tetap berkualitas, dan buat pacar gue semoga jika someday kita dihadapkan dengan LDR, you and I bisa tetep survive, until the end of the time. Amin